Kepedulian sosial adalah salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Dalam Islam, membantu orang lain dan meringankan beban hidup mereka merupakan perintah yang sangat ditekankan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ajaran ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari zakat, sedekah, hingga program amal yang menyentuh kehidupan orang-orang yang membutuhkan. Salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah berbagi kebutuhan pokok seperti beras kepada masyarakat yang kurang mampu, sebagai upaya meringankan beban masyarakat di berbagai pelosok negeri dan menjadi sarana untuk mempererat rasa solidaritas dalam komunitas Muslim.
Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk saling membantu dan mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang mengingatkan tentang pentingnya sedekah dan infak sebagai bentuk kepedulian sosial. Salah satunya adalah firman Allah SWT:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
".... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. ....." (QS. Al-Ma'idah [5]: 2).
Ayat ini menegaskan pentingnya kerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan. Memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan adalah bagian dari amal kebajikan yang sangat dianjurkan. Memberi kepada orang yang membutuhkan, seperti makanan pokok, tidak hanya memberikan manfaat fisik tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan dan kepedulian di antara sesama.
Rasulullah SAW banyak memberikan contoh langsung mengenai kepedulian sosial. Beliau adalah sosok yang sangat peduli terhadap kesejahteraan umatnya, bahkan kepada orang-orang yang kurang beruntung. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan menghilangkan satu kesulitan dari kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim).
Hadits ini menekankan bahwa membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan memiliki pahala yang sangat besar. Bahkan, hal itu dapat menjadi sebab Allah menghilangkan kesulitan kita di dunia maupun akhirat. Kepedulian sosial adalah cerminan kasih sayang seorang Muslim kepada saudaranya. Berbagi rezeki, seperti beras, adalah salah satu cara untuk meringankan beban hidup saudara-saudara kita yang membutuhkan. Apalagi di Indonesia seperti yang sudah diketahui bersama beras adalah makanan pokok yang sulit tergantikan apalagi oleh masyarakat yang kurang mampu.
Para ulama juga sering menekankan pentingnya kepedulian sosial dalam kehidupan seorang Muslim. Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah, seorang ulama besar, dalam kitabnya Madarij as-Salikin menjelaskan bahwa salah satu tanda dari keimanan seseorang adalah kepedulian terhadap sesama. Beliau berkata:
"Seorang mukmin yang sejati adalah yang hatinya dipenuhi dengan kasih sayang dan kepedulian kepada orang lain. Jika ia melihat saudaranya dalam kesulitan, maka hatinya tergerak untuk membantu, meskipun dengan sesuatu yang sedikit." .
Kepedulian terhadap sesama bukan hanya soal jumlah atau besar kecilnya bantuan, tetapi lebih kepada ketulusan hati untuk memberi. Mengulurkan tangan kepada mereka yang kurang beruntung adalah bentuk ibadah yang tulus, sesuai dengan ajaran para ulama yang selalu menekankan pentingnya ketulusan dalam amal kebajikan.
Manfaat Kepedulian Sosial bagi Penerima dan Pemberi
Kepedulian sosial tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga memberikan keberkahan bagi pemberi. Dalam Islam, sedekah dan bantuan kepada yang membutuhkan mampu membuka pintu rezeki dan keberkahan. Allah SWT berfirman:
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (QS. Al-Baqarah [2]: 261).
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap amal kebajikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Dalam berbagi kebutuhan pokok seperti beras kepada mereka yang membutuhkan, tidak hanya penerima yang mendapatkan manfaat, tetapi juga pemberi yang memperoleh pahala berlipat ganda dari Allah ta'ala. Kepedulian sosial ini adalah bentuk nyata dari keberkahan yang terus mengalir, baik bagi pemberi maupun penerima, selama niatnya tulus karena Allah semata.
Kepedulian Sosial sebagai Bentuk Amal Jariyah
Salah satu bentuk amal yang pahalanya terus mengalir adalah sedekah jariyah, yaitu amal yang manfaatnya terus dirasakan oleh banyak orang. Rasulullah SAW bersabda:
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim).
Sedekah yang memberikan manfaat berkelanjutan, seperti berbagi makanan pokok bagi yang membutuhkan, bisa menjadi sedekah jariyah bagi para pemberi. Selama manfaat dari sedekah tersebut masih dirasakan oleh penerima, maka selama itu pula pahala akan terus mengalir. Kepedulian kepada mereka yang membutuhkan juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berharap keberkahan-Nya.
Penutup
Kepedulian sosial adalah cerminan dari nilai-nilai Islam yang mendorong setiap Muslim untuk menjadi pribadi yang peduli dan dermawan. Berbagi kebutuhan pokok, seperti beras, merupakan bentuk kepedulian yang sederhana namun berdampak besar bagi masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan berbagi ini tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga menyatukan hati, menciptakan kasih sayang, dan menguatkan tali persaudaraan di antara umat.
Yayasan Islam Al Huda Bogor telah berupaya menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat yang kurang mampu sebagai wujud dari ajaran Islam tentang kepedulian dan solidaritas. Program ini merupakan langkah nyata dalam menghidupkan semangat kepedulian dan kasih sayang kepada sesama. Dengan memberikan beras, yayasan berusaha membantu meringankan beban hidup masyarakat di pelosok negeri, meneladani ajaran Rasulullah SAW yang selalu peduli terhadap mereka yang lemah.
Semoga program ini menjadi inspirasi bagi kaum muslimin untuk turut serta dalam kegiatan sosial ini, sehingga kepedulian kepada sesama dapat semakin meluas dan menjadi sumber keberkahan bagi semua. Dalam setiap butir beras yang diberikan, terdapat harapan, kasih sayang, dan semangat berbagi yang akan menjadi amal yang kekal di sisi Allah SWT.
Komentar